Hutan Kota Munjul Jadi Spot Favorit Mancing dan Refreshing Warga


Jakarta
- Warga Cipayung, Jakarta Timur tidak perlu jauh-jauh untuk mancing atau pun refreshing. Kegiatan itu bisa dilakukan di Hutan Kota Munjul. Hutan Kota Munjul itu merupakan hutan konservasi dan kawasan resapan air. Hutan kota itu memiliki luas sekitar 1,43 hektar

Saat detikTravel berkunjung ke hutan kota itu belum lama ini, masuk melalui pintu masuk depan gerbang utama Pondok Pesantren Al Hamid, Hutan Kota Munjul itu tampak kecil. Hanya terdapat sebuah parkiran, kolam, dan pos jaga.

Penasaran akan luasannya, detikTravel pun mengikuti jalur pejalan kaki yang ada di sana. Akhirnya kesan lahan kecil itu pun sirna ketika masuk lebih dalam lagi, setelah masuk barulah terlihat lahan yang luas dengan tiga kolam besar di dalamnya.

Pepohonan yang rindang, embusan angin sepoi-sepoi hingga kicau burung pun menemani setiap langkah. Saat siang pengunjung masih belum terlihat, barulah sekitar pukul 14.00 WIB mulai berdatangan.

Beberapa remaja datang dengan joran di tangan mereka seperti akan berperang. Joran pun dipersiapkan dan mulai mengolah umpan, tak berselang lama kail yang sudah dipasang umpan itu dilemparkan ke kolam.

Divo bersama Rafli, mereka begitu gemar dengan kegiatan memancing ini. Bagi Vio memancing adalah sebuah aktivitas yang bisa membuat pikiran tenang selepas bekerja atau di hari libur pekerjaannya.

"Nggak sering sih ke sini kalau ngeluangin waktu doang, ke sini biasanya pasti mancing. Kalau mancing di sini tergantung mood juga dari jam berapanya, tapi paling biasanya dari jam 12.00 sampai jam 15.00 atau paling lama jam 17.00 WIB," kata Vio sambil menyiapkan umpan.

Walaupun sebetulnya memancing di kolam Hutan Kota Munjul menurut Divo tak selalu berhasil mendapatkan ikan. Nmun di samping itu daripada suntuk berdiam diri di rumah, alhasil memancing di sini jadi cara pengusir suntik.

Biasa ikan yang berhasil ia kantongi beragam, mulai dari red devil, mujair, sapu-sapu hingga gabus. Saat Divo pergi dari kolam, Rafli bersorak karena kailnya mendapat sambaran dan saat diangkat ternyata bukanlah ikan, melainkan udang air tawar yang ukurannya cukup besar.

Tak cuma sekali ternyata, sudah dua kali umpannya salah sasaran. Bukannya ikan yang didapat tapi udang air tawar lagi yang harus ia angkat.

"Dia kadang nyamber, kadang nggak. Ini tumbenan udang mulu yang dapet, biasanya dia ngumpet di pinggiran sini," kata Rafli.

Beranjak dari spot Divo dan Rafli, tak jauh dari mereka juga terdapat beberapa pemancing remaja yang fokus memperhatikan pelampung pancing. Salah satunya adalah Rivaldi, di masa libur setelah lulus SMA kegiatannya diisi dengan memancing.

Sedari kecil memancing sudah jadi kegiatan favorit dirinya. Dalam satu minggu, Rivaldi bisa menyempatkan memancing di Hutan Kota Munjul hingga tiga kali.

"Biasa mancing di sini kalau lagi dapet banyak bisa enam atau tujuh, ukurannya sebesar tiga jarian. Nanti ikannya buat ditaruh di kolam (rumah)," ujarnya.

"Seneng aja gitu udah kaya hobi gitu, dari kecil juga memang suka mancing," dia menambahkan.

Sebetulnya di kawasan Hutan Kota Munjul terdapat plang bertuliskan atur di hutan kota ini, dan memancing adalah satu dari aturan lainnya yang tidak diperbolehkan. Namun menurut petugas keamanan, Teguh menyebut selagi tidak merusak dan tidak memakai jala.

Teguh juga mengatakan memang terdapat ikan di tiga kolam di dalam ini tapi berukuran kecil. Sore hari tiba pemancing juga mulai silih berdatangan, namun kata Teguh setiap menjelang pukul 17.00 WIB sudah mulai diberitahu untuk meninggalkan Hutan Kota Munjul dan hutan kota ini bisa didatangi setiap harinya.

"Buka dari jam 07.00 sampai jam 18.00 WIB, kalau pengunjung tuh jam 16.30 udah steril (clear area)," kata Teguh. (Detik.com)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama