Psikolog Menilai Tangisan Pak Bas ke Ganjar adalah Indikasi Kekecewaan dan Kemarahan Terhadap Lingkungan Sekitar

Psikolog Menilai Tangisan Pak Bas ke Ganjar adalah Indikasi Kekecewaan dan Kemarahan Terhadap Lingkungan Sekitar.

Jakarta-
Bakal capres koalisi PDIP Ganjar Pranowo mengungkap pertemuan dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono beberapa hari lalu.

Ganjar mengunggah pertemuan dengan Basuki di akun X pribadinya, akhir pekan lalu. Dalam pertemuan itu Ganjar mengaku dipeluk erat oleh Basuki. Dia juga melihat Basuki meneteskan air mata.

Psikolog sekaligus dosen psikologi dari Universitas Bhayangkara mengungkapkan pandangannya terhadap kejadian tersebut. Ia menganalisa jika hal tersebut merupakan ungkapan emosi dari apa yang terjadi di sekeliling pak Basuki.

“Satu hal lain terkait air mata, Orang juga bisa meneteskan air mata sebagai respons terhadap situasi sosial atau pengalaman empati dengan orang lain yang sedang mengalami kesulitan atau penderitaan. Ini adalah cara tubuh untuk menunjukkan simpati dan empati terhadap perasaan orang lain," ujarnya melalui keterangan tertulis pada media, Kamis 31 Oktober 2023.

Menurutnya, dari kejadian tersebut adalah sebuah respon alami yang dikeluarkan oleh Menteri PUPR tersebut dan bukanlah sebuah kelemahan dalam diri manusia

“Orang sekuat apapun akan bisa menangis krn alasan-alasan yang mendasarinya. Disini yg perlu ditekankan bhw menangis bukanlah suatu kelemahan, tetapi merupakan respon emosional alami, artinya pak Bas individu yang peka dan empatinya tinggi. sebab Individu yang lebih empatik mungkin lebih cenderung merespons dengan air mata ketika melihat atau merasakan perasaan seseorang entah sedang bahagia atau  menderita”

Jika dihubungkan dengan kondisi politik terkini yang sedang memanas terkait pemerintahan dan presiden Jokowi, Hanna Rahmi menyebut bahwa hal tersebut merupakan cara dari Basuki Hadimuldjono untuk memproses konflik internal yang terjadi di lingkungannya

“Kadang-kadang, menangis adalah cara untuk memproses konflik internal, merenungkan keputusan penting, atau merenungkan perubahan yang perlu dilakukan dalam hidup seseorang. Orang kuat seperti pak Bas juga bisa merasa kecewa, marah, atau frustrasi terhadap situasi atau peristiwa tertentu dalam hidupnya.” ujar Hanna menjelaskan Sebelumnya, kencang terdengar adanya banyak kekecewaan dari dalam menteri-menteri di dalam kabinet saat ini terkait keputusan putusan Mahkamah Konstitusi dan pencalonan Gibran sebagai Cawapres.(*)





Orang Baik

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama