Hutaimbaru, S24-Pemancing dari Merek Situnggaling, Kabupaten Karo dapat (strike) ikan mas 15 Kg yang hampir 1 jam menariknya hingga mendarat dengan baik. Lokasi di lapak pemancingan alam Danau Toba di Silalahi, Dairi, Sumut, Jumat 7 Agustus 2020. Video dan foto ikan 15 Kg dikiriman Juliarson Saragih kepada Penulis Jumat petang hari itu dan kali pertama memuatnya di Cahennel YouTube Asenk Lee Saragih Manihuruk Jumat petang.
Melihat postingan video dan gambar ikan mas itu di linimasa Juliarson Saragih, banyak warganet pro-kontra. Juga ada menyebut bahwa ikan mas ukuran 15Kg itu "keramat" sehingga memaksa yang mendapat untuk mengembalikannya. Mereka menyebut pemnacing tidak menghargai leluhur Danau Toba.
Juga banyak mengait-ngaitkan kejadian tenggelamnya KM Sinar Bangun Tahun Juni 2018, juga akibat adanya pemancing yang dapat ikan mas seberat 13,5 Kg, sebelum tragedi KM Sinar Bangun. Ada juga warganet mengaitkannya dengan erupsi Gunung Sinabung Minggu 10 Agustus 2020.
Menanggapi tanggapan warganet itu, Penulis mencoba meminta pendapat kepada St Berlin Manihuruk, nelayan Danau Toba di Dusun Hutaimbaru, Nagori Sibangun Mariah, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Rabu (12/8/2020) lewat sambungan telepon.
“Masyarakat jangan percaya bahwa ikan mas sebesar 15 Kg itu ikan keramat di Danau Toba. Jangan percaya mitos dan tahyul. Ikan sebesar itu banyak di Danau Toba. Pada medio tahun 1970-an ada warga Tongging bernama Sikawat Situngkir berhasil menombak ikan mas seberat 25 Kg. Itu hal wajar di Danau Toba dan bukan ikan keramat,” ujar St Berlin Manihuruk yang menyebutkan kala itu dirinye berprofesi sebagai fotografers keliling Danau Toba.
Menurut St Berlin Manihuruk, yang juga sebagai nelayan sejak tahun 1950 an ini, populasi ikan-ikan mas besar dan ikan lainnya seperti Patin, Bawal, Tawes, Gabus, Lele, Ihan kini sudah banyak di Danau Toba berhubung banyaknya Keramba Jaring Apung (KJA).
“Bagi warga yang belum pernah melihat ikan mas sebesar 15 Kg, datang ke Cimahi Jawa Barat, disana banyak ikan mas indukan yang besarnya lebih dari 25Kg. Jadi saya tegaskan tak ada ikan mas keramat di Danau Toba. Selagi cara mendapatannya hal wajar yakni dengan memancing, silahkan saja. Saya sejak dulu sering dapat ikan-ikan mas besar di danau Toba, itu adalah rezeki bagi si pemancing,” ujar St Berlin Manihuruk yang juga mantan Pengantar Jemaat GKPS Hutaimbaru selama 10 tahun dan Perutusan Sinode Bolon GKPS Resort Tongging 10 tahun.
Menurut suami dari Anta Br Damanik ini, beragamnya ikan di Danau Toba saat ini, sebagai daya tarik bagi pemancing dari luar pesisir Danau Toba. Bahkan kini warga Pesisir Danau Toba banyak menyediakan “lapak-lapak” tempat pemancingan alami di Danau Toba untuk disewakan. Seperti terdapat di Silalahi, Paropo, Tongging, Haranggaol, Tigaras, Ajibata, Toba, Samosir dan lainnya.
St Berlin Manihuruk yang dikarunia 9 anak (8 laki-laki dan 1 perempuan) dan 17 cucu ini mengharapkan juga agar para pemancing atau nelayan di Danau Toba agar berlaku sopan dan jangan meracuni ikan dan juga jangan membuang sampah plastik ke Danau Toba.
“Silahkan memancing di Danau Toba dengan cara-caya yang tradisional. Jikapun ada yang dapat ikan besar, itu adalah rezeki bagi si pemancing. Selaki lagi saya sebutkan tidak ada ikan mas keramat di Danau Toba. Itu hanya mitos,” kata St Berlin Manihuruk yang kini berusia 76 tahun, pada 19 Oktober 2019 lalu berhasil mendapat ikan bawal seberat 9Kg di Danau Toba dengan “tabu-tabu” pancing tajur.
Sementara Kepala Desa Silalahi 3, Rincon Situngkir menyampaikan, ikan mas seberat 15 kg itu berhasil dipancing warga pada Jumat (7/8/2020) lalu.
"Banyak ikan mas berukuran besar yang berhasil didapatkan warga saat memancing di Danau Toba. Sebelumnya, ada 2 ekor ikan mas dengan memiliki berat masing - masing sekitar 12 kg yang juga didapatkan warga saat memancing," kata Rincon.
"Saya yakin, ikan mas yang berukuran lebih besar dan lebih berat di atas 20 kg pun masih ada di Danau Toba ini. Banyak warga yang mengaku sering melihat ikan mas lebih besar dari 15 kg itu. Warga melihat saat ikan mas itu muncul di permukaan air di Danau Toba," ujar Rincon lagi.
Rincon mengatakan, warga di desa itu sering memancing ikan di Danau Toba. Ikan yang didapatkan itu untuk dikonsumsi di rumah. Ada juga sebagian warga yang menjual ikan mas yang berhasil ditangkap. Di Danau Toba itu, diketahui sangat banyak ikan mas dengan berukuran sangat besar.
Kepala Dusun Silalahi, Peter Sihaloho menyampaikan, ikan mas berukuran besar sering muncul di permukaan Danau Toba. Kondisi ini membuat pihaknya menyediakan tempat khusus pemancingan untuk masyarakat di sana.
"Ikan mas ukuran besar yang didapatkan pemancing tidak masalah jika dikonsumsi. Saya juga pernah mencicipi daging ikan mas ukuran besar itu. Rasanya tidak jauh berbeda dengan ikan mas ukuran biasanya. Ikan mas di Danau Toba ini memiliki rasa tersendiri jika dibanding dengan ikan mas di luar," sebutnya.
Danau Toba memiliki luas sekitar 1.145 kilometer persegi dengan kedalaman maksimal sekitar 1.600 meter. Danau Toba yang terbentuk karena letusan gunung berapi sekitar 74.000 tahun lalu itu, berada pada wilayah 7 kabupaten di Sumut.
Tujuh kabupaten yang memiliki perairan di Danau Toba itu yakni, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Toba, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Dairi, Kabupaten Tanah Karo dan Kabupaten Samosir.(Asenk Lee Saragih)
Posting Komentar