Junaidi yang akrab dipanggil PaDe saat melayani permintaan para pemancing di Kolam Pemancingan R&R Paal 6 Kotabaru. FOTO/ASENK LEE SARAGIH |
Pegang Teguh Kejujuran Dalam Bekerja
Jambi, MR-“Kopi Pa..De, kopi Pa..De, teh manis Pa…De…rokok
Pa…De…..Starlight (lampu pelampung pancingan) Pa..De,”kalimat ini yang kerap
mengiasi keseharian Junaidi (46) yang akrab dipanggil PaDe yang berprofesi
sebagai penjaga kolam pancing R&R Paal 6 Kotabaru Jambi.
Walau tengah menjalankan ibadah puasa, ketekunan bekerja
dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 00.00WIB setiap harinya tetap dia tunjukkan.
Ayah dari tiga orang anak ini menunjukkan kepada “para mancing mania” yang
kerap memancing di Kolam R&R Paal Enam Kotabaru tersebut, bahwa tanggung
jawab profesi, bukan dinilai dari besar kecilnya upah profesi tersebut, namun
tanggungjawab kerja itu yang penting.
“Saya bekerja di kolam ini sejak dua tahun lalu. Sebelumnya
saya bekerja di Yayasan Garuda dengan Pa Yusuf sebagai penjaga pesantren.
Kemudian saya disarankan Pa Yusuf saya kerja di kolam pancing ini,”ujar PaDe,
kakek satu orang cucu ini saat berbincang-bincang dengan Media Regional baru-baru
ini.
Profesi penjaga kolam pancing, bukanlah pekerjaan mudah bagi
PaDe. Pasalnya dia harus “mobile” mulai dari pukul 7 pagi hingga pukul 1 dini
hari untuk melayani permintaan para “mancing mania” yang kerap jumlahnya
ratusan orang. Tak hanya itu, juga dengan urusan ternak si pemilik kolam
pancing juga dia kerjakan sepenuh hati.
PaDe ini tergolong serba bisa, mulai dari buat kopi, teh, dan
makanan mie rebus hingga menyelam ke dalam kolam untuk mengambil kail pemancing
yang nyangkut. Tak itu saja, PaDe juga kerap membantu pemancing untuk menyerok
ikan yang dapat pancing saat pemancing strike ikan besar.
Putra asal Desa Sumber Tengah, Kecamatan Mumbul Sari,
Kabupaten Jember ini, tergolong tipe
pria pekerja keras. Kesehariannya di kolam pancing, tak pernah tampak
“nyantai”, dirinya juga kerap mengangkat cangkul untuk membenahi kolam pancing
yang becek dan berlobang.
Menurut suami dari Jumiaty ini, dirinya mendapat upah Rp
1.500.000 setiap bulannya dari pemilik kolam pancing (Bang Rafiq) tersebut.
“Itu sudah bersih, saya ditanggung makan, rokok, sabun hingga biaya kesehatan.
Saya senang dengan profesi ini. Cuman saya sedikit capek karena tidur hanya
dari pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 setiap harinya,”ujar ayah dari Achmad
Jumaedi, Achmad Turmidi dan Yuniar Syahra ini.
Sekilas wajah PaDe, lebih tua dari usianya yang baru menginjak
45 tahun. Wajah tampak lusuh tua tersebut tak dipungkiri akibat kerja kerasnya
dalam menekuni profesinya dengan disiplin dan penuh tanggungjawab dengan jam
kerja 18 jam setiap harinya.
Namun demikian, PaDe selalu senang dengan canda tawanya yang
kental dengan logat bahasa Maduranya. Sebagai tanggungjawab terhadap
keluarganya di Jember, dia satu kali dalam dua bulan bisa mengirim uang Rp 4
Juta. PaDe juga lebih memilih hidup sederhana, dengan menempati sebuah Pos di samping
kolam pancing tersebut.
“Kalau saya sudah ditanamkan oleh kakek, nenek dan orang tua
saya dulu, agar mengutamakan kejujuran dalam bekerja. Kemudian disiplin dan
bertanggungjawab. Dulu pernah ada dua orang pekerja dikolam ini selain saya.
Tapi mereka dipecat karena tidak jujur dalam bekerja. Kejujuran itulah yang
saya pegang teguh dalam menjalankan profesi ini,”ujar PaDe yang kerap
mengenakan topi kulit bulat dalam kesehariannya.
Etos Kerja dari seorang penjaga kolam pancing seperti PaDe,
membuka mata agar setiap profesi bisa dilakukan dengan jujur, disiplin dan
penuh tanggungjawab. Ratusan pemancing yang setiap harinya menyalurkan hobinya
di kolam pancing Paal R&R Paal 6 Kotabaru Jambi, telah menikmati jasa PaDe,
terlebih ramah tamahnya terhadap pelanggannya.
“Saya sampai tak habis piker melihat pemancing di kolam ini.
Mulai dari anak-anak, hingga istri pun ikut dibawa mancing. Mereka datang mulai
dari jam 07.00 hingga malam hari. Saya heran, hahahaha. Kalau di Jawa tak ada
yang seperti ini. Masyarakat pemancing di Jambi ini memang luar biasa,”ucap
PaDe yang mengaku awal Juli 2015 ini akan mudik ke kampung halaman untuk
merayakan Idul Fitri 1436H bersama keluarga.
Profesi seseorang bisa mencerminkan Etos Kerja dalam
menjalankan profesi tersebut. “Etos Kerja” dalam kamus Wikipedia menyebutkan
bahwa etos berasal dari bahasa Yuna
yang berarti moral atau menunjukkan karakter moral.
Dalam bahasa Yunani kuno dan modern, etos punya arti sebagai
keberadaan diri, jiwa, dan pikiran yang membentuk seseorang. Pada Webster's New
Word Dictionary, 3rd College Edition, etos didefinisikan sebagai kecenderungan
atau karakter; sikap, kebiasaan, keyakinan yang berbeda dari individu atau
kelompok.
Bahkan dapat dikatakan bahwa etos pada dasarnya adalah
tentang etika. Nilai-nilai etika yang dikaitkan dengan etos kerja seperti
rajin, bekerja, keras, berdisplin tinggi, menahan diri, ulet, tekun dan
nilai-nilai etika lainnya bisa juga ditemukan pada masyarakat dan bangsa lain.
(Asenk Lee Saragih)
Posting Komentar